REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan skema operasi pasar (OP) langsung ke pedagang dan tidak lagi membuka kios khusus di depan pasar-pasar rakyat seperti sebelumnya. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan meski nantinya skema OP tersebut langsung diberikan ke pedagang, namun pemerintah akan tetap mengawasi dan menentukan harga yang dijual
"Operasi Pasar, tidak lagi di depan pasar. OP akan diserahkan langsung ke pedagang, dan mereka juga untung. Untung boleh, tapi jangan berlebihan," kata Enggartiasto dalam sambutannya pada Peresmian Pasar Induk Batang, Jawa Tengah, Kamis (22/12).
Skema tersebut akan dilakukan pemerintah apabila ada kenaikan harga yang dinilai tidak wajar. Pemerintah akan mencari informasi apa penyebab kenaikan harga tersebut, dan kemudian menggelontorkan pasokan ke para pedagang dengan harga jual yang ditetapkan pemerintah.
"Saat harga perolehan tinggi, kami akan pasok. Dijual dengan harga yang lebih murah, ada batas kenaikan harga akan tetapi jangan berlebihan," ujar Enggartiasto, berharap.
Sejauh ini, pemerintah masih belum berencana untuk melakukan skema operasi pasar tersebut dikarenakan kondisi harga kebutuh pokok masih dalam kisaran stabil. Meski ada kenaikan sedikit untuk minyak goreng, namun itu masih dalam kewajaran.
Dalam upaya menjalankan skema tersebut saat diperlukan, pemerintah telah menemui beberapa distributor bahan pokok penting untuk menjamin adanya pasokan. Beberapa yang ditemui oleh pemerintah adalah pengusaha daging, beras, minyak goreng dan gula.