Rabu 21 Dec 2016 23:52 WIB

DPR: Anggaran Balitbag Pertanian Terlalu Kecil

Seorang petani tengah memanen benih padi di sawahnya , Jalan Rancasagatan, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (21/12). Berdasarkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung saat ini terdapat 900 hektare sawah dan 32,8 hektare lahan sawah abadi
Foto: Mahmud Muhyiddin
Seorang petani tengah memanen benih padi di sawahnya , Jalan Rancasagatan, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (21/12). Berdasarkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung saat ini terdapat 900 hektare sawah dan 32,8 hektare lahan sawah abadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi IV DPR RI yang salah satunya membidangi sektor pertanian menilai anggaran untuk Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian(Balitbangtan) Kementerian Pertanian masih terlalu kecil dari total anggaran untuk kementerian tersebut. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi mengatakan, bahwa pada tahun 2017 alokasi anggaran untuk Badan Litbangtan sebesar 6,5 persen dari total APBN Kementan atau turun dari tahun sebelumnya.

"Idealnya anggaran untuk kegiatan penelitian sebesar 10 sampai 15 persen dari total anggaran untuk kementerian," katanya, Rabu (21/12) dalam kegiatan Refleksi Akhir Tahun Program Balitbang di kompleks Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Cimanggu, Bogor.

Viva mengakui, alokasi anggaran untuk kegiatan penelitian di Indonesia paling rendah daripada di negara-negara tetangga, seperti Malaysia yang mencapai 5 s.d. 10 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara, sedangkan di Indonesia baru 0,1 persen. Kondisi tersebut, kata dia, tentu saja berpengaruh terhadap kegiatan riset yang sangat dibutuhkan untuk menghasilkan inovasi dan kreasi yang spektakuler bagi kemajuan negara, termasuk di sektor pertanian.

"Badan Litbangtan masih kurang dananya oleh karena itu pemerintah harus mengajukan ke DPR karena lembaga legislatif yang bisa mengubah (besaran anggaran)." katanya.

Sementara itu, mantan Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menilai kurang menyosialisasikan hasil-hasil penelitian Badan Litbang Pertanian kepada pengguna, baik ke petani maupun dunia usaha. "Banyak yang sudah dihasilkan Balitbang. Namun, kurang diseminasi. Oleh karena itu, ke depan harus lebih dikenalkan kepada masyarakat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement