Selasa 20 Dec 2016 11:37 WIB

Kementan Pastikan Cabai Berbakteri Sudah Musnah

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Karta Raharja Ucu
Pemusnahan bibit dan tanaman cabai ilegal yang mengandung bakteri, Instalasi Karantina Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, Kamis (8/12).
Foto: Republika/Crystal Liestia Purnama
Pemusnahan bibit dan tanaman cabai ilegal yang mengandung bakteri, Instalasi Karantina Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, Kamis (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian memastikan keberadaan benih cabai berbakteri yang datang dari imigran asal Cina sudah tidak ada. Sebab semua benih yang didatangkan dan mulai ditanam di wilayah Kabupaten Bogor telah dimusnahkan semua.

"Kita sudah bakar semua benih, sudah musnah," kata Kepala Biro Humas Kementan Agung Hendriadi dalam konferensi pers di kantornya, Senin (19/12).

Agung menjelaskan, sejak awal didapatkan laporan atas benis cabai berbakteri dari imigrasi, Kementan dengan sigap melakukan pengecekan benih. Setelah hasilnya positif berbakteri, maka benih yang rencananya akan ditanam di areal seluas 4.000 meter tersebut langsung dihilangkan.

Menurut Agung, ‎pada saat pemusnahan belum ada tanaman cabai yang tumbuh. Warga Cina yang membawa benih ini baru menanamkan saja, sehingga tidak ada benih cabai lain yang dihasilkan dari produksi mereka.

Dengan demikian, Kementan yakin benih cabai berbakteri ini tidak akan menyebar ke manapun. Karena para petani yang membawa benih baru akan menanam di daerah areal tersebut.

Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Kementan, Antarjo Dikin menuturkan, sejauh ini dari pantauan yang dilakukan, memang benih cabai berbakteri ini tidak menyebar ke daerah lain. Sebab benih yang didatangkan dari Cina hanya dibawah komplotan imigran yang ditangkap, dan tidak disalurkan kepada petani lain.

"Kita telah coba sisir, dan sejauh ini tidak ada indikasi benih cabai ini meluas," kata dia.‎

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement