Ahad 18 Dec 2016 11:07 WIB

Minat Usaha Makanan Berbasis Terigu Terus Tumbuh

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Anak-anak mengikuti kelas memasak Boga Kids di arena Bogasari Expo 2016 di Balai Kartini Jakarta, Jumat (16/12)
Foto: Gita Amanda/Republika
Anak-anak mengikuti kelas memasak Boga Kids di arena Bogasari Expo 2016 di Balai Kartini Jakarta, Jumat (16/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembukaan usaha di sektor makanan berbasis tepung terigu tetap diminati masyarakat dari berbagai kalangan dan cenderung bertumbuh. Bahkan di tengah kelesuan ekonomi, jenis usaha yang satu ini memiliki daya tarik tersendiri dan menjadi alternatif pilihan usaha bagi sebagian orang.

Termasuk untuk kalangan anak muda atau yang biasa dikenal dengan istilah generasi milenial. Ada yang memulainya sebagai usaha baru, ada pula yang meneruskan warisan usaha orang tua.

Inilah yang berhasil direkam oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari, selaku pabrik tepung terigu pertama di Indonesia dan di tahun 2016 ini sudah beroperasi selama 45 tahun. Dalam  catatan perjalanan 45 tahun tersebut, Bogasari menyadari bahwa mayoritas atau sekitar 65 persen pelanggannya adalah para usaha kecil dan menengah (UKM).

“Karena itulah Bogasari sangat concern dan komitmen  dengan pertumbuhan usaha makanan berbasis tepung terigu, khususnya di sektor UKM," ujar Direktur Indofood Franciscus Welirang dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (18/12).

Bogasari berkomitmen terus menumbuhkembangkan UKM lewat berbagai program, termasuk diantaranya adalah Bogasari Expo yang sudah digelar sejak 1999. Acara Bogasari Expo berlangsung selama tiga hari berturut di Kartika Expo, Balai Kartini dari Jumat hingga Ahad hari ini.

Franky mengatakan Bogasari Expo adalah perhelatan akbar kuliner berbasis terigu yang ditujukan untuk mendekatkan masyarakat dengan para UKM sekaligus menginspirasi masyarakat untuk berwirausaha. Dan tema yang diangkat dalam Bogex 2016 ini adalah Warisan Boga Nusantara. Sesuai tema yang diusung, Bogasari ingin mengenalkan kepada masyarakat produk makanan berbasis terigu dari berbagai daerah yang dikenal secara turun-temurun baik dari sisi produk maupun pelaku usahanya.

Adapun makanan berbasis terigu yang menjadi ciri khas daerah antara lain Mi Aceh (Aceh), Surabi (Bandung), Martabak Kubang (Padang), Kue Balok (Bandung) dan lain-lain. Secara warisan usaha, ada Roti Bogor Permai yang sudah ada sejak tahun 60-an dan kini pengelolaannya sudah dillanjutkan generasi ke-4. “Para UKM ini ikut meramaikan 60 UKM mitra Bogasari yang hadir di acara Bogasari Expo 2016,” ujar Franky.

Selain stan UKM, Bogasari juga menghadirkan produk-produk dari para ibu PKK dari lima wilayah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Provinsi DKI Jakarta. Para PKK dari lima wilayah RPTRA di DKI ini merupakan perwakilan dari 1.470 orang dari 52 RPTRA yang sudah mengikuti pelatihan dari Bogasari. Ada empat program kelas pelatihan yang sudah dilakukan Bogasari sebagai dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi melalui RPTRA yakni Basic 1 (Donut & Brownies), Basic 2 (Roti Manis & Cheese Stick), Intermediate (Mie Ayam & Kaastangel) dan tahapan terakhir kelas Advance (Batik Roll Cake & Walker Bread).

Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, Bogasari Expo 2016 mengusung tiga konsep sekaligus yakni eksibisi, edukasi dan rekreasi. Jadi di Bogasari Expo masyarakat pengunjung tidak hanya akan menikmati kuliner warisan boga Nusantara, tapi juga berkesempatan mengikuti pelatihan mengolah makanan berbasis terigu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement