REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hadir dalam acara Sukabumi Summit yang digelar di Kota Sukabumi Kamis (15/12). Acara tersebut untuk mendorong percepatan pembangunan jalan tol Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung.
"Semua harus kompak memperjuangkan pembangunan jalan tol," ujar Ridwan Kamil dalam sesi seminar dan dialog pembangunan jalan tol.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mencontohkan, misalnya dengan menyuarakan hal tersebut dalam media konvensional maupun media sosial. Selain itu dengan menggelar rapat rutin setiap sebulan sekali membahas perkembangan pembangunan jalan tol. Ia mengatakan, hal tersebut diharapkan bisa didengarkan oleh pengambil kebijakan dalam hal ini pemerintah pusat.
Menurutnya pembangunan jalan tol juga memerlukan lobi dan pendekatan kepada pemerintah pusat. Emil menerangkan Jawa Barat dengan penduduk terbanyak di Indonesia seharusnya mendapatkan perhatian lebih.
Emil menilai pemerintah harus memberikan keadilan yang proporsional. Hal ini disampaikan menyikapi lambannya pembangunan jalan tol Bogor-Sukabumi. Jalan tol tersebut sudah direncanakan sejak 1997 lalu dan hingga sekarang baru berjalan di seksi satu Ciawi-Cigombong.
Di sisi lain, Pemprov Jawa Barat mendorong pembanguan jalan tol Jabar bagian tengah yang melalui koridor Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung. Pasalnya, koridor tersebut masuk dalam bagian rencana pembangunan infrastuktur strategis.
"Rencananya pembangunan jalan tol Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung terbagi ke dalam tiga tahap," jelas Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dalam acara pembahasan percepatan pembangunan jalan tol di Sukabumi.
Pertama, jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sepanjang 54 kilometer dengan estimasi dana investasi Rp 7,8 triliun. Kedua, jalan tol Sukabumi-Ciranjang (Cianjur) sepanjang 28 kilometer dengan dana investasi Rp 5,86 triliun.
Rencana, pembangunan jalan tol Sukabumi-Ciranjang pada kurun waktu 2016-2021. Terakhir, jalan tol Ciranjang-Padalarang pada 2018-2023 dengan panjang 33 kilometer. Dana investasi jalan tol mencapai Rp 6,12 triliun.
Khusus untuk jalan tol Bocimi saat ini baru memasuki tahapan pembangunan di seksi satu Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 kilometer. Pembangunan jalan tol seksi satu ini diharapkan rampung ada akhir 2017 mendatang.
Menurutnya proses pembangunan jalan tol ini tidak bisa mengandalkan dana pemerintah. Hal ini dikarenakan pemerintah tidak mempunyai dana. Dampaknya terang Deddy, pemerintah utang ke pihak swasta untuk mendanai pembangunan infrastruktur.
"Sektor swasta tidak bisa diabaikan karena tidak mungkin semua proyek dibebankan kepada pemerintah," ucapnya.