REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas di Kota Batam Kepulauan Riau mulai beroperasi untuk memenuhi kebutuhan gas warga. Area Head Gagas Energi Batam, Yani Suhaib mengatakan SPBG yang berdiri di belakang Kantor PGN Batam itu melayani sembilan kendaraan yang terdata dilengkapi konverter kit.
Selanjutnya, ia optimistis akan semakin banyak warga kota industri yang akan beralih ke bahan bakar gas karena lebih murah dan efisien seiring dengan bantuan penyediaan konverter kit dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. "Recananya pada 2017, akan ada bantuan konverter kit untuk 250 kendaraan di Batam," kata Yani.
Sebanyak 250 alat pengalih bahan bakar dari minyak ke gas itu akan dipasang di kendaraan milik pemerintah daerah, kendaraan operasional PGN dan kendaraan umum. Ia menjelaskan, BBG relatif lebih hemat, efisien dan ramah lingkungan ketimbang BBM.
Harga 1 liter setara premium (LSP) CNG hanya Rp 4.500. Nilai itu relatif lebih murah ketimbang premium atau BBM lainnya. "Juga lebih efisien. Andai 1 liter BBM untuk 10 km, maka 1 lsp bisa 11 sampai 12 km," kata Yani.
Di tempat yang sama, Humas PGN (Persero) Batam, Riza Buana mengatakan CNG juga memiliki kualitas lebih baik. Oktannya mencapai 120.
Dengan angka oktan lebih tinggi, penggunaan CNG juga lebih bersih, karena kering lebih bersih. Penggunaan BBG juga aman, sekalipun terjadi tabrakan yang menyebabkan benturan pada tabung berisi CNG, karena terdapat katup yang dengan sendirinya terkunci bila terjadi hentakan.
"Tidak ada timbal, karbon," kata dia.
Sementara itu, pengemudi taksi yang telah berpindah dari BBM ke BBG, Ismeth, mengatakan tidak menemui kendala saat menggunakan BBG. "Saya juga tidak takut. Untuk apa takut, di Singapura semua sudah pakai BBG, justru kita akan ketinggalan bila tidak menggunakannya," kata Ismet yang biasa mengambil penumpang di Kawasan Batam Kota.