Rabu 14 Dec 2016 01:17 WIB

Menteri BUMN Minta Pertamina Kembangkan Level Bisnis

Rep: Frederikus Bata/ Red: Budi Raharjo
Petugas menyelesaikan instalasi anjungan lepas pantai Pertamina Hulu Energi (PHE) 24 di Lepas Pantai Perairan Madura, Jawa Timur, Rabu (12/10).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Petugas menyelesaikan instalasi anjungan lepas pantai Pertamina Hulu Energi (PHE) 24 di Lepas Pantai Perairan Madura, Jawa Timur, Rabu (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Rini Soemarno meminta Pertamina mengembangkan bisnisnya.  Dengan cara itu, menurut Rini, perusahaan pelat merah tersebut  mampu meningkatkan ketahanan dan ketersediaan energi di Tanah Air.

"Pertamina perlu terus mengembangkan usahanya. Kita dulu net exporter, sekarang kita net importir. Kita harus meningkatkan ketersediaan energi di Indonesia," kata pejabat negara berusia 58 tahun dalam Forum Energi Pertamina di Hotel Ritz Carlton, di Jakarta, Selasa (13/12).

Rini mendorong Pertamina agar bisa berekspansi guna mencari sumur baru, migas baru. Untuk sumur lama (eksisting), ia meminta Pertamina berinovasi. "Saya menekankan manajemen Pertamina harus lebih inovatif melihat potensi-potensi teknologi baru," ujar Rini.

Dalam hal ekspansi bisnis, Pertamina berencana menguasai 100 persen saham di ladang migas Menzel Lejmat North (MLN) di Aljazair. Saat ini salah satu BUMN tersebut memiliki 65 persen saham. Sisanya milik Repson,  perusahaan migas asal Spanyol.

Selain berproses dalam akuisisi di Blok Aljazair, pada 2016, Pertamina secara resmi memiliki 24,53 persen saham Maurel & Prom. Maurel & Prom merupakan perusahaan energi asal Prancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement