REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri melakukan pertemuan dengan para asosiasi pasar. Tujuannya untuk menstabilkan harga menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru.
Menurut Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, jelang Natal dan tahun baru biasanya terjadi lonjakan harga dan juga lonjakan stok kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, kata dia, anggotanya juga turut andil dalam mempersiapkan dan juga mengatisipasi hal-hal yang nantinya dapat menjadi keluhan masyarakat Indonesia.
"Untuk itu, Polri berpartisipasi dengan menyiapkan langkah antisipasi agar keluhan masyarakat dapat segera diatasi, termasuk juga di bidang ekonomi," ujar Ari di Jakarta, Kamis (9/12).
Antisipasi tersebut dilakukan dengan mengadakan pertemuan bersama para stakehokder terkait pada Rabu (8/12) kemarin. Yakni bersama Kementerian Perdagangan dan Industri RI, Kementrian Pertanian RI, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Ditjen Bea dan Cukai, Bulog dan para pelaku usaha.
“Secara keseluruhan sebenarnya pemerintah telah siap dengan menghadirkan berbagai kebijakan dan langkah taktis serta sistematis menjelang natal dan tahun baru 2017 nanti," kata dia.
Pihaknya juga mengaku membuka diri untuk menjadi fasilitator arus komoditas para instansi terkait masalah ekonomi ini. Misalnya dengan membuka posko demi kemaslahatan bersama.
Berdasarkan catatan lanjutnya harga-harga kebutuhan pokok cukup stabil dalam dua minggu terakhir awal bulan desember ini. Misalnya harga beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, kedelai, jagung, daging sapi, telur ayam ras, dan bawang putih. Sedangkan barang-barang yang mengalami kenaikan misalnya daging ayam ras dan cabe rawit merah. Lalu barang kebutuhan yang mengalami penurunan adalah cabe merah keriting, cabe merah besar, dan bawang merah.