REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia telah mengumumkan bahwa pedagang komoditas Glencore dan Sovereign Wealth Fund (SWF) Qatar atau dana investasi khusus pemerintah Qatar, bersama-sama membeli saham sebesar 19,5 persen di Rosneft, perusahaan minyak terbesar Rusia.
"Ini adalah kesepakatan privatisasi terbesar, penjualan terbesar dan akuisisi di sektor minyak dan gas global pada 2016," kata Presiden Vladimir Putin dilansir dari BBC, Jumat (9/12).
Langkah mengejutkan melihat Glencore dan Qatar membayar 11,3 milyar dolar AS untuk saham Rosneft, di mana BP telah memiliki sebesar 19,75 persen. Sementara itu Moskow akan menjaga saham pengendali.
Penjualan yang direncanakan panjang ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Rusia untuk menjual beberapa aset negara untuk membantu menyeimbangkan anggaran di tengah resesi dua tahun disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia dan sanksi-sanksi Barat. Tenggat waktu untuk penjualan itu meleset, dan spekulasi tumbuh bahwa Rosneft berjuang untuk menemukan pembeli.
Kesepakatan itu juga menandai perubahan haluan untuk Glencore yang terdaftar di London, yang telah melihat jatuhnya harga saham di tengah rencana untuk menjual aset dan memotong utang yang besar. Saham Glencore telah rebound tahun ini. Qatar Investment Authority adalah salah satu investor terbesar di Glencore. Berbicara pada pertemuan televisi dengan kepala eksekutif Rosneft, Igor Sechin, Putin mencatat bahwa kesepakatan itu mengikuti reli harga minyak dunia setelah keputusan OPEC untuk memangkas produksi.