Jumat 09 Dec 2016 03:47 WIB

PT KAI Waspadai Jalur Rawan Banjir dan Longsor di Malang Raya

Rep: christiyaningsih/ Red: Budi Raharjo
Pekerja memperbaiki bantaran rel kereta api. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pekerja memperbaiki bantaran rel kereta api. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) mewaspadai jalur rawan banjir dan longsor selama pelaksanaan angkutan pada liburan sekolah, Natal, dan Tahun Baru 2017 (Nataru). Dirut PT KAI Edi Sukmoro dalam inspeksi di Stasiun Malang pada Kamis (8/12) menyebut kawasan Malang Raya termasuk salah satu jalur rawan.

Jalur Malang Raya yang berada di wilayah kerja PT KAI Daop 8 Surabaya memiliki beberapa titik rawan banjir dan longsor. Edi dan rombongannya menyusuri jalur selatan KA mulai dari Jakarta hingga Malang dan berlanjut sampai Surabaya.

Jalur selatan KA di Jatim membentang dari Ngawi, Madiun, Nganjuk, Kertosono, Kediri, Tulungagung, Blitar, Malang, dan tersambung ke Pasuruan. "Di Daop 8 ada sembilan titik rawan banjir dan longsor, Daop 7 ada satu titik, dan Daop 5 ada empat titik," terang Edi.

Titik rawan banjir dan longsor di Malang Raya antara lain di Pohgaji, Sumberpucung, Stasiun Kota Lama, Lawang, dan Stasiun Sengon di Kabupaten Pasuruan. Sementara titik rawan ambles berada di sekitar Kabupaten Bojonegoro.

Untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan longsor, PT KAI telah menempatkan petugasnya selama 24 jam. "Petugas secara kontinyu memeriksa kondisi jalur KA dan kawasan sekitarnya," imbuh Edi.

Apabila melintas di jalur rawan, KA harus berjalan perlahan-lahan. Menurut Edi keselamatan adalah prioritas sehingga para penumpang tidak perlu khawatir jika ada keterlambatan KA. Operasional angkutan Natura akan berlangsung pada 23 Desember 2016 - 8 Januari 2017.

Kepala PT KAI Daop 8 Surabaya Wiwik Widayati menegaskan akan ada petugas yang siaga berjaga selama 24 jam sepanjang jalur rawan. "Stasiun Kota Lama rawan banjir jika ada hujan deras sedangkan di Sumberpucung rawan longsor," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement