REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca beberapa bulan terakhir kerap kali berubah menjadi ganas. Cuaca ekstrem yang terjadi di Jabodetabek kini berdampak pada nelayan dan warga perkampungan nelayan Cilincing, Jakarta.
Ratusan warga yang berprofesi sebagai nelayan terpaksa tidak melaut lantaran cuaca yang sulit untuk ditebak. Salah seorang nelayan Cilincing, Ansori (56) memberikan keterangan, cuaca buruk yang terjadi sewaktu-waktu membuat ratusan nelayan Cilincing lebih memilih langkah aman untuk tidak melaut. Risiko tinggi dan hasil tangkapan ikan yang berkurang saat cuaca buruk menjadi pertimbangan utamanya.
Begitu juga yang dikatakan Supriadi (30). Warga sekitar Cilincing tersebut membenarkan cuaca buruk berupa angin kencang dan hujan lebat yang berdampak pada gelombang laut pasang. "Ya kadang nggak bisa melaut, tapi mau gimana lagi, emang musim cuaca buruk," ujarnya, Kamis (8/12).
Beberapa hari sebelumnya BMKG dalam situs resminya sudah memberikan imbauan terkait cuaca ekstrem yang akan terjadi beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta waspada terkait potensi angin kencang di wilayah Jabodetabek di waktu siang dan malam hari.