Sabtu 03 Dec 2016 02:47 WIB

Pupuk Indonesia Kembangkan Kawasan Bintuni

Rep: melisa riska putri/ Red: Budi Raharjo
Pabrik pupuk. Industri pupuk salah satu industri pengguna gas bumi. ilustrasi
Pabrik pupuk. Industri pupuk salah satu industri pengguna gas bumi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan sejumlah langkah mendukung program pengembangan Kawasan Bintuni termasuk kajian skema proyek, keekonomian proyek serta proyeksi kebutuhan gas bumi.

Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, berdasarkan kajian tersebut, untuk pengembangan Tahap-1 di Bintuni pihaknya akan mengembangkan industri Petrokimia, yaitu methanol dan berbagai turunannya seperti ethylene, propylene, polyethylene dan polypropylene. "Untuk tahap kedua, kita akan kembangkan pupuk NPK," ujar dia, Jumat (2/12).

Ia melanjutkan, pengembangan proyek tersebut membutuhkan pasokan gas sekitar 124 million standard cubic feet per day (mmscfd) atau juta standar kaki kubik per hari (gas) dengan harga keekonomian yang ideal sekitar 3 dolar AS per million metric british thermal unit (mmbt). "Untuk mendukung keekonomian proyek, kami juga berharap dukungan pemerintah dalam membangun infrastruktur kawasan", katanya.

Sebelumnya, Pupuk Indonesia berencana mendirikan pabrik pupuk urea baru di kawasan tersebut. Namun  kondisi pasar internasional saat ini yang kurang baik membuat proyek tersebut menjadi kurang prospektif.

Untuk diketahui, harga komoditi urea sedang anjlok sementara harga gas di Tanah Air masih cukup tinggi dibandingkan negara lain. Hal tersebut membuat produk urea Pupuk Indonesia sulit bersaing. "Maka kami berencana beralih mengembangkan produk petrokimia," jelas Wijaya.

Pada Oktober lalu, pupuk Indonesia  telah mengajukan permohonan alokasi dan harga gas industri kepada Menteri ESDM. Alokasi yang diminta adalah 130 mmscfd dengan harga 3 dolar AS.

Menurut rencana, proyek pengembangan tersebut akan dibangun di kawasan Kabupaten Teluk Bintuni dengan luas lahan sekitar 2.112 hektare. Pupuk Indonesia pun telah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk pembangunan kawasan industri  serta menjadi pengelola kawasan. 

Pupuk Indonesia akan melibatkan anak-anak perusahaan yang bergerak di bidang utilitas dan logistik seperti PT Pupuk Indonesia Energi dan PT Pupuk Indonesia Logistik. "Kami juga telah melakukan diskusi dengan sejumlah mitra strategis untuk proyek tersebut," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement