REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor pertanian menjadi target utama pemerintah dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini pemerintah tengah menggodok racikan skema yang tepat untuk penyaluran KUR tersebut.
Ketua Umum Serikat Petani Henry Saragih mengatakan, selain penentuan skema penyaluran KUR khusus petani, ia menilai pentingnya pemberdayaan lembaga ekonomi petani di pedesaan. Sejauh ini, kata dia, banyak bantuan kepada petani seperti pupuk dan pestisida malalui kelompok tani. "Menurut kita itu tidak tepat karena yang dibantu bukan unit usaha," ujar dia melalui telepon kepada Republika, Kamis (1/12).
Dengan melakukan pembenahan kelembagaan ekonomi petani seperti koperasi pertanian. Dengan begitu para petani berusaha untuk sehat dalam pengelolaan keuangan bukan hanya memikirkan bagaimana meminjam dana. "Kalau sudah dibenahi kelembagaannya, lebih bagus petani yang pinjam (KUR) itu satu kelembagaan koperasi petani gitu bukan pribadi mereka," lanjut dia.
Sebagai sektor yang dianggap berisiko tinggi, ia menyambut baik upaya pemerintah fokus dalam pembiayaan kepada para petani. Ia berharap skema baru akan memberi kesempatan pada petani untuk melakukan pembayarannya pada saat panen. Meski beberapa petani tertentu mampu melakukan pembayaran per bulan.
"Pembayaran berdasarkan panen misalnya panen padi, jengan per bulan. Per tiga bulan tergantung jenis tanamannya," ujar dia.