REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia tengah diterpa permasalahan politik dengan adanya pemilihan kepada daerah (Pilkada) mulai dari pemilihan Gubernur hingga Walikota dan Bupati. Kegiatan ini kerap menimbulkan persoalan di ranah masyarakat yang merupakan pendukung masing-masing calon pemimpin.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat agar. Masalah politik ini tidak 'membunuh' perputaran ekonomi di dalam negeri. Persoalan politik seharusnya berbeda dengan permasalah ekonomi, dan keduanya tidak boleh dicampur sehingga persoalan politik nantinya malah berdampak pada perbaikan perekonomian.
"Jangan sampai masalah politik, ekonomi menjadi goyah. Kita harus matang dalam berpolitik dan menjalakan perekonomian," kata Jokowi dalam Rapimnas Kadin di Jakarta, Kamis (1/12).
Menurut Jokowi, permasalah politik dalam Pilkada ini pasti akan ada setiap waktu. Dengan kejadian serupa, semau kalangan tidak boleh kehilangan fokus dan harus konsentrasi dalam memperbaiki perekonomian secara merata. Jangan sampai momentum pertumbuhan ekonomi hilang hanya karena persoalan politik.
Mantan Walikota Solo ini mengingatkan kepada semua pihak bahwa ketika sentimen kepercayaan kempes lagi, maka untuk memanaskannya akan butuh waktu lama. Untuk itu, Jokowi berharap kepada semua pihak khususnya para pengusaha menjaga momentum ini.
Terlebih, dengan adanya investasi yang masuk ke dalam negeri, maka para investor ini akan mencari patner dari pelaku usaha lokal dalam menjalankan proyek mereka. "Karena setiap investor pasti mencari patner domestik, maka ini harus diambil kesempatan yang baik tersebut," ujarnya.