Rabu 30 Nov 2016 21:05 WIB

Masih Banyak Daerah Yang Minim Setor Pajak

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pandangannya dalam Seminar Indonesia Economic Outlook 2017 di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/11).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pandangannya dalam Seminar Indonesia Economic Outlook 2017 di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan keterlibatan wajib pajak dari daerah masih sangat kecil. Sejauh ini Jakarta dan Pulau Jawa menjadi salah satu penyumbang tax amnesty terbanyak.

Padahal, menurut Sri dana suntikan yang ditransfer ke daerah dari pajak ke daerah sangatlah besar. Sri mengatakan hal ini membuktikan bahwa peran pajak sangat penting untuk membangun daerah.

"Jumlah terbesar penerimaan PPH PPN ada di jawa, 737 T kita kumpulkan dalam satu tahun, tapi pulau Jawa terima transfer anggaran cuman 189 T atau 27 persen. Sisanya kemana? ditransfer ke seluruh wilayah Indonesia," ujar Sri Mulyani di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (30/11).

Sri menjelaskan jumlah setoran pajak di Sumatra Rp 25,7 triliun atau 8,8 persen. Tapi sumatera terima Dana Transfer sebesar Rp 207,3 triliun, 10 kali lipat dari dana setoran pajaknya. Sedangkan Kalimantan, dana setoran pajak sebesar Rp 11 triliun kontribusianya atau 3,8 persen. Dana transfer yang diterima Rp 70,9 Triliun atau lebih dari 7 kali lipat.

Sedangkan Sulawesi menghasilkan dana pajak sebesar Rp 9,1 Triliun atau 3,1 prsen dari total penerimaan. Sulawesi nerima lebih dari Rp 73 triliun dari dana transfer. Papua Rp 4,7 T atau 1,6 persen dari total penerimaan negara, Papua dan Maluku menerima dana transfer sebesar Rp 144,7 T. Lebih dari 20 kali lipatnya. 

Sedangkan Bali dan Nusa Tenggara mensubsidi dana setoran pajak sebesar Rp 3,96 triliun. Namun mendapatkan dana transfernya sebesar RP 38,8 Triliun.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement