REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Saham raksasa teknologi Samsung Electronic Co Ltd melonjak ke rekor tertinggi pada awal perdagangan Rabu (29/11). Rekor ini didukung janji-janji pengembalian modal yang lebih besar dan review dari struktur perusahaan.
Produsen smartphone, chip memori dan produk elektronik rumah tangga ini pada Selasa (28/11) mengatakan, berencana untuk mengembalikan 50 persen dari arus kas bebas pada 2016 dan 2017. Samsung juga menawarkan kenaikan 36 persen total dividen 2016. Mereka bahkan berencana untuk memperluas pembelian kembali saham setelah menyelesaikan 9,8 miliar dolar AS repurchase tahun ini.
Analis BNP Paribas Peter Yu mengatakan, return lebih besar dari asumsi sebelumnya. "Dan kami menyambut sikap progresif Samsung untuk memperbaiki komposisi dewan dan pembentukan komite pemerintahan," katanya, Rabu (29/11).
Samsung saat ini sedang mempertimbangkan untuk membuat struktur perusahaan induk yang menurut analisis, kemungkinan akan mengakibatkan perusahaan membelah diri menjadi ownership vehicle dan operating company seperti yang diusulkan Elliott Management pada Oktober.
Sementara perusahaan mengatakan netral dalam restrukturisasi potensi bergerak. Saham Samsung diperdagangkan naik 3,5 persen setelah naik sampai setinggi 1.482,56 dolar AS sebelumnya. Angka ini mengalahkan kenaikan 0,4 persen untuk pasar KS11 yang lebih luas. Saham tersebut naik hampir 38 persen sejauh tahun ini.