Rabu 30 Nov 2016 01:47 WIB

Potensi EBT Baru 1,1 Persen Terpakai

Rep: Frederikus Dominggus/ Red: Budi Raharjo
Panel pengumpul tenaga surya
Foto: AP
Panel pengumpul tenaga surya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) menilai potensi EBT masih banyak terabaikan di negara kita. Ketua Umum Meti Surya Dharma menerangkan bagaimana EBT memiliki potensi yang besar namun belum banyak digunakan.

Ia merincikan, untuk PLTA, EBT sebetulnya mampu menyumbang 19 gigawatt (GW). Namun sejauh ini yang baru digunakan hanya 28 persennya atau sebesar 5,25 GW. Kemudian untuk tenaga Surya. Sektor EBT bisa menyumbang 560 GWp. Sejauh ini yang baru terpakai sebesar 0,07 GWp atau 0,013 persennya.

Di pembangkit listrik tenaga panas bumi, EBT, kata Surya bisa menyumbang 29 GW, atau. Sejauh ini yang baru digunakan sebesar 1,44 GW . Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin, potensi EBT sebesar 107 GW. Namun sejauh ini baru hanya 3,61 GW yang baru dipakai.

"Kita Punya matahari yang bersinar sepanjang tahun, angin, panas bumi, ombak, air. Sayang kalau semua itu tidak kita maksimalkan," ujar Surya dalam seminar 'Indonesia Terang 2019 dengan Energi Terbarukan Ramah Lingkungan, di hotel Bidakari, Jakarta, Selasa (29/11).

Ia melanjutkan dari sekto bioenergi ada 34 GW. Namun yang baru digunakan hanya 5,1 persennya atau sebesar 1,75 GW. Dari energi laut terkandung potensi EBT 61 GW. Sejauh ini baru dipakai 0,28 MW, atau sebesar. Secara keseluruhan potensi EBT di tanah air sebesar 810 GW. Sejauh ini hanya 1,1 persen yang baru digunakan yakni 8,78 GW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement