Selasa 29 Nov 2016 17:21 WIB

KLHK Butuh Rp 400 Miliar Perbaiki Ekosistem Jawa Barat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buruknya ekosistem di wilayah Jawa Barat, khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dan Cimanuk membuat sebagian wilayah Jawa Barat mengalami bencana alam. Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, kerusakan lingkungan di DAS Citarum hampir mencapai 36 ribu hektar dan lahan yang kritis di DAS Cimanuk tercatat mencapai 59 ribu hektare.

Untuk mengatasi dan memperbaiki kerusakan ekosistem di daerah tersebut, KLHK pun memperkirakan akan membutuhkan dana hingga sekitar Rp 400 miliar.

"Kalau dari saya usulannya cukup besar. Untuk Citarum kita perlu Rp 200-an miliar, untuk Cimanuk kita perlu kira-kira Rp 215 miliar. Jadi Rp 400 an (miliar) untuk membereskan Jabar yang sekarang banjir itu," kata Siti usai menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (29/11).

Kendati demikian, menurut Siti, masih diperlukan anggaran dari kementerian lain, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) untuk memperbaiki ekosistem di Jawa Barat. Sebab, KLHK sendiri hanya memiliki anggaran sekitar Rp 60 miliar.

"Dan kalau di anggarannya KLHK yang ada sekarang tidak mencapai Rp 60 (miliar), Rp 60 an (miliar) miliar karena memang rencananya waktu kami laporkan ke bapak Presiden rencananya dukungannya dari PU yang lebih banyak," kata dia.

Kepada Wapres JK, Siti diminta untuk mempersiapkan berbagai langkah mengatasi kondisi kerusakan lingkungan tersebut. Menurut dia, pada pertemuan pekan depan nanti rencananya akan membahas dukungan anggaran dari sejumlah kementerian dan lembaga terkait lainnya.

Menurut dia, perbaikan ekosistem di DAS Cimanuk dan Citarum harus segera dilakukan. Sebab, kerusakan di kedua DAS tersebut dinilainya parah. Karena itu diperlukan langkah reboisasi di lahan yang gundul.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menyampaikan pemerintah Kota Bandung telah menganggarkan dana APBD hingga Rp 300 miliar untuk mengatasi masalah banjir. Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Willem Rampangilei menyampaikan perlunya mengevaluasi tata ruang dan normalisasi Sungai Citarum untuk mengatasi banjir di Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement