Selasa 29 Nov 2016 12:57 WIB

Jokowi Ingatkan Pengembang Fokus Bangun Rumah Murah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Pekerja menyelesaikan pembuatan rumah subsidi pemerintah program Sejuta Rumah Murah di Desa Sambirejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (22/6).
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Pekerja menyelesaikan pembuatan rumah subsidi pemerintah program Sejuta Rumah Murah di Desa Sambirejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengingatkan pengembang yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) untuk fokus membangun rumah murah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Sebab, kata Presiden, kebutuhan akan rumah murah di Indonesia saat ini masih sangat tinggi, yakni 11,8 juta rumah.

Untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan akan rumah tersebut, Jokowi mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi ke-13 yang fokus mempermudah perizinan bagi pengembang yang akan membangun rumah murah. Perizinan yang semula berjumlah 33 jenis telah dipangkas menjadi 11 izin. Kemudian, waktu yang dibutuhkan untuk mengurus izin juga telah berkurang lebih dari 50 persen.

Oleh karena itu, Presiden mengingatkan para pengusaha agar betul-betul memanfaatkan kemudahan tersebut untuk membangun rumah dengan harga terjangkau. "Harus dikebut pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, bukan yang lain!"ucap Presiden, saat membuka musyawarah nasional (Munas) REI XV di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (29/11).

Terkait kebutuhan rumah yang masih di angka 11,8 juta, Presiden menilai hal tersebut bisa dicapai dengan modal ekonomi yang dimiliki Indonesia saat ini. Sebab, pertumbuhan ekonomi di Tanah Air termasuk dalam kategori yang tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Selain itu, inflasi juga berhasil dikendalikan dengan baik. "Modal ekonomi kita masih cukup kuat untuk mengembangkan sektor properti," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement