Selasa 29 Nov 2016 12:43 WIB

Kemenperin Gandeng Institut Otomotif Indonesia Buat Mobil Perdesaan

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Nur Aini
Pabrik perakitan mobil.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pabrik perakitan mobil. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemeneprin) bersama Institut Otomotif Indonesia (IOI) berencana untuk memproduksi mobil khusus perdesaan. Berbeda dengan kendaraan pada umumnya, kendaraan ini dirancang untuk kebutuhan masyarakat di perdesaan, khususnya yang mayoritas bekerja sebagai bertani atau berkebun.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini pengembangan kendaraan dalam negeri masih difokuskan untuk ‎berada di perkotaan, seperti Mobil Esemka atau mobil listrik. Namun, belum ada inisiatif pemerintah untuk mengembangkan mobil khusus di perdesaan.

"‎Ini baru kita persiapkan, dan dengan desain yang baru,"  kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Selasa (29/11).

Airlangga menyebut, kendaraan khusus perdesaan ini akan didesain mengikuti kebutuhan masyarakat yang tinggal di desa. Kendaraan ini akan berbentuk seperti mobil pick-up, yang bisa diganti-ganti dalam membawa hasil produksi pertanian, sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika kendaraan ini berada di perdesaan yang dikelilingi areal pesawahan, maka kendaraan tersebut bisa mengangkut alat penggilingan padi.

Sejauh ini Kementerian Perindustri bekerja sama dengan sejumlah pihak masih mempersiapkan desain prototype kendaraan perdesaan. Desain ini direncanakan rampung pada 2017. Dengan adanya desain tersebut maka contoh kendaran bisa diproduksi untuk mencari tahu kecocokannya dengan kawasan perdesaan.

‎Menurut Airlangga, desain kendaraan ini diharap bisa menjadi moda transportasi yang terjangkau oleh masyarakat perdesaan. Harapannya ketika diproduksi, harga kendaraan ini bisa berada di bawah Rp 100 juta. Dalam memproduksi kendaraan ini, Kemenperin pun akan mendorong agar dilakukan oleh industri dalam negeri. Sehingga mulai dari desain hingga produksi bisa menggunakan sumber daya manusia (SDM) lokal.

Adanya kendaraan ini pun disebut tidak akan mengganggu pangsa pasar produk kendaraan lain yang sudah banyak diperjualbelikan. "Selama ini pangsa pasar di pedesaan belum banyak digarap oleh produsen kendaraan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement