REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar mengatakan, pertumbuhan bisnis waralaba sangat mempengaruhi perekonomian negara. Keberadaan waralaba bisa membuat perekonomian masyarakat semakin merata.
"Warabala jadi pemerata ekonomi sampai ke pelosok. Praktek waralaba memungkinkn orang bersama-sama membuka jaringan usaha. Ini membangkitkan ekonomi yang luas," kata Anang dalam pembukaan acara Indonesia Franchise and SME Expo (IFSE) di Jakarta, Jumat (24/11).
Anang menuturkan, waralaba adalah konsep bisnis yang unggul. Sehingga ketika pengusaha baru yang ingin berwaralaba, sudah bisa dikatakan mereka akan mendapatkan pemasukan yang menguntungkan.
Dia mencontohkan, tukang es gerobak yang dulunya kesulitan mendapatkan pelanggan, saat ini telah mampu membuka 100 gerai lebih dengan pemasukan yang menggiurkan. Kemudian ada Warung Kopi asal Surabaya yang saat ini juga punya lebih dari 100 gerai.
Praktik waralaba di Indonesia, kata dia, mulai tumbuh sejak 15 tahun terakhir. Keuntungan yang dapat diraih dari konsep bisnis ini memungkinkan masyarakat dengan mudah menumbuhkan bisnis mereka. "Cara ini memudahkan pelaku UMKM yang memiliki modal kecil mengembangkan usahanya dengan ikut serta pada pelaku besar," ujarnya.