Jumat 25 Nov 2016 09:31 WIB

Inggris Gandeng Malaysia untuk Pengembangan Keuangan Syariah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Keuangan syariah, ilustrasi
Keuangan syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Inggris tertarik untuk berkolaborasi lebih lanjut dengan Malaysia di bidang keuangan syariah. Sebab, Malaysia merupakan pelopor dan pemimpin dalam pertumbuhan keuangan syariah khususnya di Asia Tenggara.

"Kita harus cepat untuk menangkap peluang dengan melakukan inovasi, eksplorasi, dan memunculkan ide-ide baru di bidang keuangan" ujar Deputy British High Commissioner Paul Rennie dilansir News Straits Times, Jumat (25/11).

Rennie mengatakan, kerja sama yang ingin dilakukan oleh Pemerintah Inggris yakni khususya dalam segmen keuangan mikro. Dia menilai masih ada keterbatasan permodalan di sektor keuangan mikro. Oleh karena itu hal tersebut menjadi salah satu potensi yang dapat dikolaborasikan.

Pada Juni 2014, Inggris menjadi salah satu negara nonmuslim pertama yang menerbitkan sukuk negara. Penerbitan sukuk ini menjadi komitmen bagi Pemerintah Inggris untuk menjadikan negaranya sebagai hub keuangan syariah. Keberhasilan penerbitan sukuk negara ini diharapkan dapat mendorong penerbitan sukuk dari swasta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement