REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memastikan semua kendaraan yang terkena imbas kontaminasi air pada biosolar sudah mendapat penanganan. Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, mengatakan onderdil mobil-mobil bermesin diesel tersebut telah diperiksa, dan saat ini kondisi mesin tak bermasalah.
"Sekitar 120 kendaraan terdampak, kondisinya semua sudah bersih. Sampai dengan sabtu (12/11) siang, sudah bisa jalan kembali," kata Wianda di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (16/11).
Meski demikian, Pertamina terus mendengarkan suara konsumen. Dalam artian, menurut Wianda, apabila masih ada pengguna yang mesinnya bermasalah harap melaporkan ke pihaknya. "Kami mengimbau kalau memang masyarakat mengalami gangguan di mesin kendaraannya segera melapor ke SPBU tempat dia mengisi," ujar Wianda.
Ia menerangkan, dari beberapa SPBU Terminal BBM Plumpang yang bermasalah dengan biosolar, tinggal empat yang diberi garis polisi. Keempat SPBU tersebut masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Kemudian, Pertamina, lanjut Wianda, mengganti biosolar di terminal BBM Plumpang dengan solar murni. "Harganya kita jual seperti harga solar murni Rp 5.150 per liter," tutur Wianda.