Rabu 16 Nov 2016 16:28 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Diperkirakan tak Lebih dari 5,2 Persen

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Ekonom Senior UOB Suan Teck Kin (kanan) menjadi pembicara dalam dialog ekonomi UOB Indonesia Economic Outlook 2017, Jakarta, Rabu (16/11).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ekonom Senior UOB Suan Teck Kin (kanan) menjadi pembicara dalam dialog ekonomi UOB Indonesia Economic Outlook 2017, Jakarta, Rabu (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 mendatang diproyeksikan tertahan di angka 5,2 persen, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat. Sedangkan untuk raihan tahun ini, PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) memperkirakan Produk Domestik Bruto Indonesia diperkirakan tumbuh lima persen.

Presiden Direktur UOB Indonesia Kevin Lam mengaku optimistis pemerintah Indonesia mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui rangkaian paket kebijakan ekonomi yang bertujuan meningkatkan investasi di Indonesia. Menurutnya, beberapa proyek pembangunan infrastruktur dan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan membantu pemerataan ekonomi dan pertumbuhan pendapatan secara nasional.

"Pembangunan tersebut juga menciptakan lapangan kerja. Hal ini memberikan kontribusi dalam memperkuat konsumsi rumah tangga,” ujar Kevin, di Jakarta, Rabu (16/11).

Sejak September 2015, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan 14 paket kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk mendorong ekonomi Indonesia dan menciptakan iklim investasi yang menarik. Beberapa paket kebijakan tersebut antara lain berupa deregulasi di beberapa sektor seperti infrastruktur, memperingkas prosedur investasi asing, memperbaharui program BBM bersubsidi, menghapuskan pajak berganda di sektor real estate, investment trusts, dan sektor perdagangan digital (e-commence).

Upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan minat investasi dari investor dalam negeri maupun asing dinilai mulai membuahkan hasil. Menurut survei berjuduI UOB Asian Enterprise Survey 2016, hampir seperempat perusahaan-perusahaan Asia yang disurvei memilih Indonesia sebagai tujuan ekspansi mereka dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun ke depan.

Selain itu, UOB Indonesia juga melihat bertambahnya perusahaan-perusahaan Asia dan Multinasional lainnya di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2013, unit layanan UOB Indonesia bernama Foreign Direct Investment Advisory Unit telah membantu lebih dari 70 perusahaan asing berinvestasi dan melakukan ekspansi usahanya di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor agrikulturkomoditas, konstruksi atau alat berat, produk konsumen, logistik dan transportasi, pertambangan, teknologi, dan perdagangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement