REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Kertas produksi dari Indonesia ditargetkan bisa menguasai pasar dunia pada tahun depan. Untuk mencapai target terbesar kedua tersebut, Asia Pacific Resources Internasional Limited (APRIL) menargetkan bisa memproduksi 1,1 juta ton kertas per tahun.
''Target kita tahun depan menjadi produsen nomor dua setelah Amerika Serikat dalam memproduksi kertas,'' kata Wahyu Setiady, finishing manager APRIL, Selasa (15/11).
Wahyu menjelaskan pihaknya memproduksi tiga jenis kemasan kertas. Pertama, berbentuk costumer roll yang berbentuk gulungan kertas dengan berat 3 ton. Kedua berupa cut size dengan jenis kertas berukuran seperti A-4 dan B-4. Lalu yang ketiga berbentuk folio, yakni kertas berukuran besar.
Pasar dari ketiga jenis kertas tersebut, kata Wahyu, telah mengekspansi 75 negara. Diantaranya negara dari Timur Tengah, Jepang, Australia hingga India. ''Khusus India, tahun depan kita menargetkan bisa mengekspor sampai 10 ribu ton cut size setiap bulan,'' katanya.
Mengenai nilai volume penjualan, Wahyu mengungkapkan untuk setiap ton costumer roll itu nilainya sebesar 350-400 dolar AS. Lalu untuk cut size dan folio masing-masing seharga 800 dolar AS dan 600 dolar AS. ''Pasar internasional itu sangat besar. Kami optimistis tahun depan bisa lebih besar lagi,'' ujarnya.
Sebelumnya Djarot Handoko, head of corporate communications APRIL Riau, menjelaskan pada tahun ini pihaknya baru memproduksi kertas sebanyak 850 ribu ton per tahun. Sedangkan untuk jenis bubur kertas (pulp) memproduksi 2,8 juta ton per tahun. ''Saat ini lebih dari 50 persen pulp sudah diekspor ke Cina. Sementara hanya sepertiga saja yang digunakan untuk konsumsi domestik,'' jelasnya.