Kamis 10 Nov 2016 01:48 WIB

Efek Trump, Pemerintah Waspadai Reaksi Pasar Global

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Budi Raharjo
 Menteri Perekonomian Darmin Nasution berbicara saat diskusi dengan awak media di kantornya, Jakarta, Rabu (9/9).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Perekonomian Darmin Nasution berbicara saat diskusi dengan awak media di kantornya, Jakarta, Rabu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah meyakini terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 tidak akan memberikan efek yang signifikan terhadap perekonomian domestik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, efek dari terpilihnya Trump tidak akan berlangsung dalam waktu lama.

Meski begitu ia megakui bagaimanapun pasar tetap akan merespons dinamika politik di AS. Darmin pun meminta Bank Indonesia dan OJK untuk tetap mewaspadai gejolak yang bisa terjadi.

"Tentu saja market bisa bereaksi, bisa sementara. Kita itu yang pentingnya, kita menjaga fundamental ekonomi kita agar tetap baik. Bank Indonesia harus ikuti dengan sangat cermat. Tentu pemerintah dan OJK juga. Sehingga kita bisa tetap waspada dan bereaksi kalau ada hal-hal yang di luar perkiraan," jelas Darmin di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (9/11).

Meski ada gejolak sebagai respons pasar global atas terpilihnya Trump sebagai Presiden AS, Darmin menegaskan bahwa tidak ada kekhawatiran yang berlebihan dari pemerintah. Dampak kepada iklim investasi nasional misalnya, ia menilai bahwa sedari awal reaksi pasar di AS pun menyambut negatif atas dinamika politik yang ada.

Artinya, imbas yang dirasakan Indonesia tentu juga dialami negara-negara lain. "Gini, reaksi pasar mungkin di sana juga nggak terlalu positif. Jadi kita berarti ga rugi-rugi amat," ujar Darmin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement