Senin 07 Nov 2016 16:00 WIB

Pasokan Turun, Harga Sayuran di Sukabumi Melambung

Rep: Riga Iman/ Red: Nur Aini
Warga membersihkan tumbuhan hama dari ladang sayuran
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Warga membersihkan tumbuhan hama dari ladang sayuran

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI—Harga sejumlah komoditas sayuran di pasar tradisional Kota Sukabumi mengalami kenaikan. Hal itu dipengaruhi pasokan sayuran ke pasar turun akibat faktor cuaca buruk.

"Harga sayuran memang lagi mahal,’’ kata salah seorang pedagang sayuran di sekitar Pasar Pelita Kota Sukabumi Zulfikar Rahman (36 tahun) di Sukabumi, Senin (7/11). Kenaikan yang paling menonjol pada komoditas cabai merah yang naik dari Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

Selain itu harga tomat yang naik dari Rp 4.000 per kilogram menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Jenis sayuran lainnya bawang merah saat ini dijual Rp 40 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga bawang merah hanya dijual Rp 25 ribu per kilogram.Kenaikan harga ini terang Zulfikar sudah berlangsung dalam sepekan terakhir ini.

Salah satu penyebabnya akibat pasokan sayuran yang berkurang ke pasaran. Penurunan pasokan ini ungkap Zulfikar karena faktor cuaca buruk dan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di sentra sayuran seperti di Bandung.  Terlebih, selama ini pasokan sayuran ke lapaknya berasal dari Bandung dan sebagian dari daerah di luar Jawa Barat.

Pedagang sayuran lainnya Ramdhan (34 tahun) mengatakan, mahalnya harga sayuran menyebabkan banyak warga yang mengurangi jumlah pembelian. Akibatnya, omzet penjualan mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Salah seorang warga Kota Sukabumi Iin Anriani (27 tahun) mengatakan, warga semakin terbebani dengan naiknya harga sayuran. "Salah satu solusinya mengurangi pembelian sayuran seperti cabai merah,’’ kata dia.

Iin menuturkan, warga berharap harga sayuran ini segera turun dan kembali normal. Hal ini karena, jenis komoditas sayuran dinilai paling mudah dijangkau harganya dibandingkan dengan yang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement