REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perkembangan pembebasan lahan untuk jalur kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang sudah mencapai 78 persen dan ditargetkan pada rampung pada Desember 2016. Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro dalam peninjauan jalur Kereta Bandara mengatakan dari 12,1 kilometer sepanjang Stasiun Batu Ceper-Bandara Soekarno-Hatta, tinggal 800 meter yang belum dibebaskan.
"Progres sudah 78 persen, yang 800 meter itu yang kita selesaikan kemarin. Salah satu pemilik (tanah) sudah didatangi Bapak Presiden dan beliau sudah siap melepas, saya pikir akan lebih cepat lagi," katanya di Jakarta, Senin (7/11).
Edi menyebutkan saat ini anggaran yang sudah digelontorkan untuk pembebasan tanah mencapai Rp 800 miliar. "Belum termasuk pembangunan karena tanah Jakarta memang mahal, tetapi apabila dibandingkan dengan elevated (jalur dibangun di atas jalan/bangunan) itu lebih mahal lagi," katanya.
Total investasi proyek kereta menuju bandara tersebut mencapai Rp 2,7 triliun di mana pembiayaan untuk sarana kereta 10 rangkaian kereta yang terdiri dari enam kereta/gerbong mencapai 70 juta dolar AS atau sekitar Rp 915,6 miliar. Presiden Joko Widodo sebelumnya saat peninjauan jalur kereta ke Bandara Soekarno-Hatta meminta pembangunan infrastruktur rampung pada pertengahan 2017.
Untuk itu, ia meminta pembebasan lahan segera diselesaikan paling lama pada akhir tahun ini agar masyarakat bisa segera merasakan moda alternatif baru menuju bandara yang cepat dan terjangkau. Pengoperasian kereta menuju Bandara Soekarno Hatta akan dilakukan oleh PT Railink, yaitu anak perusahaan PT KAI dan PT Angkasa Pura II. Dengan tarif yang diperkirakan Rp 100 ribu, penumpang bisa mencapai Bandara Soetta hanya dengan waktu 54 menit dan langsung terintegrasi dengan Terminal 1, 2, dan 3 bandara internasional tersebut.