REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III 2016 tumbuh 5,02 persen. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P Reslani mengatakan, pertumbuhan yang berada di sekitar lima persen merupakan hal wajar. Sebab masih banyak tantangan untuk pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kita melihatnya kalau mencapai lima persen saja pada kuartal III sudah bagus," kata Rosan dalam acara Rakernas Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, di Jakarta, Senin (7/11).
Menurut Rosan, dari sejumlah prediksi analis dan pengamat perekonomian, perkembangan ekonomi Indonesia pada akhir tahun pun tidak akan jauh dari lima persen. Meski ada perputaran uang di akhir tahun, tapi jumlahnya belum bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV.
Dia menambahkan, aksi unjuk rasa yang dilakukan akhir pekan kemarin tidak akan berdampak pada pemerintah dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Artinya kondisi perekonomian dalam negeri masih terbilang stabil. Sorotan media luar justru memperlihatkan bahwa Indonesia saat ini menjadi negara yang dipantau oleh banyak kalangan termasuk investor.
"Dunia usaha berjalan baik tidak ada hal yang membuat investor asing menjadi mundur, tidak sama sekali," ungkap Rosan.