Kamis 03 Nov 2016 15:45 WIB

Bersihkan Sampah Plastik di Laut, Indonesia Bakal Dibantu Denmark

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
Warga menyelam untuk mengambil sampah di terumbu karang taman laut Olele, Kabupaten Bonebolango, Gorontalo, Selasa (15/9).
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Warga menyelam untuk mengambil sampah di terumbu karang taman laut Olele, Kabupaten Bonebolango, Gorontalo, Selasa (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pemerintah tengah berusaha menyelesaikan masalah sampah plastik di laut yang ternyata memilliki dampak buruk bagi kesehatan.

"Pembersihan sampah ini akan jadi satu proyek besar. Yang jelas Denmark dan beberapa negara di Eropa sudah mau membantu kita," ujarnya, di Istana Negara, Kamis (3/11).

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan, sampah plastik yang ada di laut rupanya dimakan oleh ikan. Kemudian, ikan yang telah terkontaminasi plastik dikonsumsi oleh manusia. Jika dibiarkan, masyarakat yang terus-menerus mengonsumsi ikan pemakan plastik akan terganggu kesehatannya.

Namun demikian, ia belum merinci seperti apa detail proyek kerja sama membersihkan laut yang akan dilakukan Indonesia dengan Denmark. Sebelumnya, pemerintah Indonesia, Kedutaan Besar Denmark dan Bank Dunia telah menggelar Indonesia Marine Plastics Debris Summit atau Pertemuan Serpihan Plastik Laut Indonesia.

Dalam pertemuan berskala internasional tersebut, Luhut menyebut 80 persen sampah plastik di laut berasal dari darat. Untuk mengurangi sampah di laut, pemerintah akan mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga sampah. Pemerintah akan memberi insentif sehingga harga listrik dari sampah akan dihargai lebih tinggi dari listrik batu bara. "Negara-negara Eropa siap berinvestasi di bidang ini," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement