REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah daerah diminta untuk ikut melakukan pengawasan terhadap pekerja asing yang datang untuk bekerja di proyek-proyek daerah. Sebab selama ini pekerja asing mulai mengincar pembangunan proyek tak hanya di kota-kota besar.
Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, memang banyak imigran yang datang untuk bekerja di daerah. Di Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai pusat kawasan timur Indonesia, dijadikan tempat persinggahan pekerja asing yang akan bekerja di sejumlah provinsi lain, mulai dari Sulawesi Utara hingga ke Papua.
"Kita sekarang ada sekitar 2.000 orang asing. Mereka bukan hanya yang suaka, tapi lebih banyak yang pekerja," kata Syharul, di Jakarta, Selasa (1/11).
Untuk mengantisipasi pertumbuhan pekerja asing, Pemdan Sulsel telah berkoordinasi dengan pihak Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) agar menekan jumlah pekerja tersebut. Melalui unit-unit khusus, Pemda berharap agar pekerja asing perlahan semakin berkurang.
Gubernur Sulsel ini menjelaskan, di beberapa Provinsi di luar Sulsel, memang banyak proyek yang mendatangkan pekerja asing. Bahkan mereka sampai mendatangkan juru masak bagi pekerjanya. "Tapi kalau di Sulsel kita tidak mau. Marah saya," ujarnya.
Menurut dia, setiap Pemda mulai melakukan penekanan kepada perwakilan Kemenhumkam di masing-masing Provinsi agar menindak keras pekerja asing yang datang tidak sesuai izin. Bahkan Gubernur akan mendorong perusahaan atau pengembang proyek untuk tidak menggunakan pekerja asing di level yang masih bisa mempekerjakan tenaga lokal dengan keterampilan serupa.