Ahad 30 Oct 2016 16:52 WIB

NCD Bisa Dorong Kenaikan Transaksi Pasar Uang Antarbank Syariah

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Keuangan syariah, ilustrasi
Keuangan syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) berencana menerbitkan aturan penerbitan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) syariah. NCD syariah dinilai dapat menjadi alternatif investasi bagi masyarakat dan dapat menambah likuiditas perbankan syariah.

Peneliti Ekonomi Syariah SEBI School of Islamic Economics Aziz Setiawan menilai, rencana penerbitan NCD syariah ini berdampak positif untuk perbankan syariah. "Instrumen NCDS baru di pasar syariah akan menambah varian produk dan memberikan pilihan lebih banyak. Tentu ini diharapkan dapat mendorong peningkatan volume transaksi di pasar uang antarbank (PUAB) syariah,"ujar Aziz pada Republika.co.id, Ahad (30/10).

Menurut Aziz, saat ini, volume transaksi di pasar uang antar bank syariah masih rendah. Ia menjelaskan, perbankan syariah saat ini memiliki pilihan instrumen yang terbatas untuk dijadikan underlying transaksi di pasar uang antarbank syariah.

Apabila instrumen bertambah dan volume meningkat, kata dia, nanti cost yang dikenakan akan rendah bagi bank syariah yang kesulitan likuiditas. "Saat ini bank syariah terbatas memanfaatkan SIMA (Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank) sebagai underlying transaksi. Dengan instrumen yang banyak tentu pilihan pelaku pasar syariah akan juga banyak dan potensial meningkatkan transaksi dan volume," tuturnya.

Azis mengaku optimistis likuditas akan bertambah dengan adanya instrumen baru ini, meski tidak eskalatif karena pasar syariah juga tidak dalam kondisi sangat over-likuditas. Secara umum ia menilai, saat ini perekonomian belum berlari kencang dan ekspansi pembiayaan masih terbatas. Selain itu, likuditas perbankan syariah masih tinggi. Hal ini terlihat dari Financing to Deposit Ratio (FDR) yang masih berada di kisaran 90-95 persen dan tingkat imbal hasil bank syariah yang juga menurun.

Hingga kuartal terakhir, ia memperkirakan likuiditas perbankan syariah juga masih tinggi. Melihat tren pertumbuhan ekonomi di kuartal IV yang masih akan landai dan demand pembiayaan yang masih rendah, serta bank syariah yang masih menahan ekspansi, likuiditas masih akan tinggi. "Malah secara umum masih kelebihan sedikit likuditasnya. Secara tahunan pertumbuhan pembiayaan akan di kisaran 7-8 persen sedangkan untuk dana pihak ketiga masih double digit diatas 12 persen sepanjang 2016 ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement