REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Batik menjadi salah satu dari produk unggulan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Jawa Tengah. Pemprov pun sedang mengoptimalkan pemasarannya.
"Saat ini promosi UMKM batik dan produk lainnya dari kabupaten maupun kota sedang dikembangkan dan banyak dipamerkan di kalangan masyarakat," kata Pengelola Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Tengah, Roslina Susanti, di Legal Expo DP Mall Semarang, Kamis (27/10).
Menurut dia, produk unggulan seperti batik yang memiliki keunikan motif yang beragam dan mengangkat ciri khas setiap daerah telah mencapai pasar ekspor. Dikatakan, keunikan batik-batik Jawa Tengah yang beragam motifnya memiliki daya saing tersendiri jika disandingkan dengan produk khas daerah lain. Apalagi, batik Jateng mengedepankan corak kedaerahan.
Meski demikian, diakuinya, untuk menembus pasar ekspor tidak mudah. Salah satu yang harus dikuasai oleh pelaku usaha adalah menguasai pemasaran dengan sistem online. Menurut dia, ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha. Selain harus menguasai sistem pemasaran, pelaku usaha juga dituntut untuk bisa memproduksi barang yang diminati oleh konsumen.
Terkait hal itu, pihaknya bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) berupaya memfasilitasi apa yang dibutuhkan pelaku usaha. "Disperindag dan Dekranasda Jawa Tengah telah membuat beberapa event dan menyediakan ruang pamer produk unggulan dari setiap kabupaten/kota," katanya.
Pada pemberian fasilitas tersebut, diakuinya, Pemprov tidak memungut biaya, Tujuannya adalah untuk meringankan para pelaku usaha khususnya yang sedang merintis.