REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Selasa (25/10) atau Rabu (26/10) pagi WIB, di tengah perselisihan tentang pengurangan produksi di antara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
OPEC pada bulan lalu telah sepakat untuk mengurangi produksi minyak mereka menjadi 32,5 juta barel per hari dari tingkat saat ini 33,24 juta barel per hari guna meningkatkan pasar. Kelompok ini akan menyepakati tingkat konkret dari produksi minyak untuk masing-masing negara pada pertemuan resmi berikutnya di Wina pada November.
Menteri Perminyakan Irak Jabar Ali al-Luaibi mengatakan pada Ahad (23/10) bahwa negaranya, produsen terbesar kedua di OPEC, ingin dibebaskan dari pemotongan produksi karena membutuhkan lebih banyak uang untuk memerangi militan ISIS.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember kehilangan 0,56 dolar AS menjadi menetap di 49,96 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun 0,67 dolar AS menjadi ditutup pada 50,79 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.