REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan menggenjot belanja pemerintah pada kuartal keempat tahun 2016 ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, secara musiman, kuartal terakhir dalam tahun anggaran adalah periode terkencang bagi kementerian dan lembaga pemerintah untuk membelanjakan anggaran.
Hasil pantauan Kementerian Keuangan, sebagian besar kementerian dan lembaga sudah mulai menggenjot belanjanya menjelang akhir tahun anggaran ini. "Jadi kemungkinan tingkat belanja pemerintah bisa lebih dari 95 persen. Biasanya K/L hanya bisa belanjakan di bawah atau sampai 95 persen (tahun lalu)," ujar Sri di Kementerian Keuangan, Senin (24/10).
Sri menilai, belanja pemerintah diharapkan bisa ikut menggenjot pertumbuhan ekonomi. Proyek-proyek strategis ditargetkan bisa membuka lapangan kerja baru. Terlebih, rendahnya harga komoditas dan pelemahan harga ekonomi sangat dirasakan di daerah-daerah yang selama ini tergantung dari penjualan komoditas mineral tambang seperti Kalimantan dan Papua.
Sulawesi relatif positif namun tidak merata hanya di beberapa kabupaten. Sumatra dan Jawa relatif masih sama. Antarwilayah di Indoensia dilihat berbeda-beda. Menkeu melihat di instrumen fiskal maupun instrumen lainnya bisa membantu.
"Untuk meminimalisir dampak pelemahan yang berbeda-beda antardaerah. Tentu dalam hal ini kami akan terus lakuakn dari sisi efektivitas kebijakan pemerintah di bidang fiskal," ujar Sri.