REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Pemerintah Kenya akan membuka kantor khusus untuk mengawasi industri keuangan syariah. Kantor khusus ini akan memiliki nama Islamic Finance Project Management Office.
Melalui pembukaan kantor pengawas tersebut, diharapkan Kenya dapat melakukan persiapan yang matang untuk mengeluarkan sukuk. "Kami memiliki peluang untuk menarik investasi atau arus modal masuk dari luar negeri maupun dari dalam negeri, dan tak hanya dari komunitas muslim saja namun juga non Muslim," ujar Sekretaris Utama Kementerian Keuangan Kenya Kamau Thugge dilansir Reuters, Jumat (21/10).
Kamau menjelaskan, meski populasi umat muslim di Kenya hanya sekitar 11 persen, dalam beberapa tahun terakhir mulai muncul lembaga-lembaga keuangan Islam. Diantaranya yakni dua bank umum syariah, lima banking windows syariah yang ditawarkan oleh pemberi pinjaman komersial, perusahaan asuransi syariah, dan unit dana perwalian syariah.
Menurut Kamau, Pemerintah di negara-negara Afrika Timur ingin membangun industri keuangan Islam sebagai bagian rencana jangka panjang, dan nantinya mengubah Nairobi menjadi Pusat Keuangan Internasional.
Menurut Kamau, Kenya telah ditetapkan menjadi anggota dewan Jasa Keuangan Islam. Selain itu, Kenya juga telah melaksanakan reformasi hukum dan kebijakan untuk memfasilitasi pertumbuhan industri.
"Setelah pelaksanaan reformasi ini, kami mempertimbangkan untuk mengeluarkan sukuk negara," kata Kamau.