REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Verizon Communications akhirnya sepakat untuk membeli Yahoo sebesar 4,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 62,4 triliun (kurs rupiah Rp 13.000), meski kesepakatan tersebut menimbulkan tanda tanya akibat serangan hacker terhadap perusahaan layanan email tersebut. Namun, serangan yang diprediksi akan membuat harga Yahoo anjlok, ternyata yang terjadi justru sebaliknya.
keuntungan Yahoo meningkat hingga dua kali lipat dalam tiga bulan terakhir. Pada laporan keuangan kuartalan hingga 30 September, keuntungan Yahoo naik menjadi AS 163 juta dolar AS dari AS 76 dolar AS pada 2015. Sementara pendapatan naik 6,5 persen menjadi AS 1,3 miliar dolar AS.
''Kami masih sangat yakin, bukan hanya nilai bisnis kami, tapi juga nilai produk Yahoo yang membawa ke kehidupan pengguna kami,'' kata Chief Executif Yahoo Marissa Mayer, seperti dikutip BBC, Rabu (19/10).
Pendapatan dari penggunaan ponsel pada kuartal ini mencapai AS 396 juta dolar AS, naik dari AS 271 dolar AS dari tahun sebelumnya. Menurutnya Mayer, peningkatan pendapatan tersebut karena Yahoo meluncurkan beberapa produk baru dan menunjukan kinerja keuangan yang solid.
Hasilnya, pengumuman keuangan pertama sejak Yahoo dan verizon mengumumkan kesepakatan mereka, memutarbalikan anggapan sejumlah analis. saham Yahoo naik 1,3 persen dalam perdagagan after-market di Wall Street, dimana sebelumnya pelanggaran data tersebut akan memicu exodus dari pengguna email Yahoo.
''Kami bekerja keras untuk mempertahankan kepercayaan (pengguna) dan berbesar hati untuk setia terlibat dalam tren pengguna kami,'' ucapnya.