Selasa 18 Oct 2016 11:11 WIB

Ontario Kanada Moratorium Produksi Botol Air

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Sampah botol plastik bekas air mineral. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sampah botol plastik bekas air mineral. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,ONTARIO -- Pemerintah Provinsi Ontario, Kanada, mengusulkan moratorium selama dua tahun, terkait aktivitas pembuatan dan penyebaran botol air, yang diisi oleh air tanah dari provinsi tersebut. Hal tersebut dilakukan agar terjadi keseimbangan antara industri botor air yang sedang berkembang, pertumbuhan populasi, dan dampak perubahan iklim.

Pemerintah setempat telah berjanji tindakan di awal tahun ini, setelah kekeringan parah melanda provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Kanada tersebut. Sehingga, perlu dibuat peraturan yang menekan perusahaan air kemasan menyedot jutaan liter air per hari.

''Pembotolan air adalah jenis industri yang berbeda, dan kami butuh penanganan yang berbeda. Tiga puluh tahun yang lalu, kita tidak pernah membayangkan sebuah industri yang mengambil air dan memasukannya ke dalam botol plastik, sehingga orang bisa membawanya berkeliling,'' kata kathleen Wynne, the Premier of Ontario, dilansir the Guardian, Selasa (18/10).

Pada Senin (17/10), para pejabat setempat mengatakan, mereka meminta waktu untuk mengkaji moratorium yang diusulkan, terutama terkait dengan kondisi persediaan air tanah di Ontario. Selain itu, para pejabat tersebut juga ingin memastikan provinsi mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk menghadapi dua tantangan yaitu perubahan iklim dan peningkatan jumlah penduduk.

''Dengan perubahan iklim, dan secara khusus dengan dampak kekeringan dan meningkatnya pertumbuhan penduduk, kami ingin bekerja dengan orang-orang Ontario untuk memastikan kita benar-benar melindungi sumber daya vital ini,'' ucap Menteri Lingkungan dan perubahan iklim Ontario, Glen Murray.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement