Senin 17 Oct 2016 13:04 WIB

Luhut Siap Bela Jonan dan Arcandra dari Kritik Negatif

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nur Aini
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) bersama Wamen ESDM Arcandra Tahar (kanan) meninggalkan ruangan seusai upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10).
Foto: Antara/ Yudhi Mahatma
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) bersama Wamen ESDM Arcandra Tahar (kanan) meninggalkan ruangan seusai upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku siap membela duet Menteri dan Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar dalam menjalankan tugas. Luhut mengatakan ini dalam acara serah terima jabatan Menteri ESDM. Sebelumnya ia selaku Pelaksana Tugas Menteri ESDM selama dua bulan menggantikan Arcandra Tahar.

"Jangan diboxingin lagi. Saya akan buldoser juga. Tugas saya mengkoordinir, kalau anak buah saya diserang, sama saja nyerang saya," ujarnya di gedung Sekretariat Jendral Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (17/10).

Menurutnya, semua mitra, baik itu DPR, pengamat maupun jurnalis hendaknya bekerja sama dengan baik selama Jonan-Arcandra menampilkan kinerja positif. Secara hukum, ia berwenang turut bertanggung jawab karena memegang kementerian koordinasi. Kementerian ESDM berada di bawah Kemenko Maritim.

"Kepada teman-teman media berikan berita positif. Boleh mengkritik tapi jangan destruktif," ujarnya.

Ia optimistis di bawah Jonan-Arcandra Kementerian ESDM terus berbenah. Ia meminta kedua tokoh tersebut fokus pada pematangan bisnis proses migas dan energi. "Kita tidak ingin bisnis proses yang tidak bagus, termasuk di PLN, Pertamina, dan Geothermal. Saya yakin di bawah dua leader ini, Kementerian ESDM akan jaya ke depan," tutur Luhut.

Luhut mengatakan masih ada pekerjaan rumah bagi duet Jonan-Arcandra. Pekerjaan itu di antaranya tentang  revisi Undang-Undang Migas dan Minerba dan target menurunkan harga gas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement