Jumat 14 Oct 2016 19:54 WIB

BSM dan Bank Aceh Jalin Kerja Sama Bisnis

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
 Karyawati melayani nasabah di Banking Hall Bank Syariah Mandiri, Jakarta, Selasa (20/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati melayani nasabah di Banking Hall Bank Syariah Mandiri, Jakarta, Selasa (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Aceh Syariah melakukan kerja sama bisnis di berbagai bidang. Kerja sama tersebut mencakup pembiayaan, penempatan dana, pengelolaan surat berharga, dan fee based income.

"Fee based income ini mengingat bahwa Bank Aceh Syariah belum menjadi bank devisa, maka kita akan kerjasama untuk penjualan mata uang real," ujar Direktur Wholesale BSM Kusman Yandi di Jakarta, Jumat (14/10).

 

Menurut Kusman, animo masyarakat Aceh untuk berangkat haji maupun umroh sangat besar dan kerja sama ini akan saling menguntungkan sebab BSM mempunyai stok mata uang real yang cukup besar, serta telah menjadi market leader. Langkah konkret dari kerja sama tersebut yakni nantinya Bank Aceh Syariah akan bertindak sebagai agen penjual.

Selain itu, BSM dan Bank Aceh Syariah juga melakukan kerja sama dalam penempatan dana. Kusman menjelaskan, Bank Pembangunan Daerah (BPD) biasanya memiliki pola yakni di akhir tahun mengalami surplus dan saat awal tahun dari Januari sampai Maret justru mengalami short. Pada saat surplus tentu saja Bank Aceh Syariah perlu penempatan dana ke bank syariah lainnya.

Untuk dapat melakukan penempatan dana ini, diperlukan bank syariah yang memiliki ukuran besar untuk menampung dana-dana tersebut. Kusman menambahkan, likuiditas rata-rata harian Bank Aceh Syariah mencapai Rp 5 triliun dan jumlah ini bisa berubah saat awal tahun.

"Nanti ketika memasuki awal tahun, BSM yang meng-cover. Kami punya size yang cukup besar, posisi loan kami sekitar Rp 13 triliun, permodalan Rp 6 triliun, dan total aset Rp 74 triliun. Jadi saat Bank Aceh Syariah perlu penempatan, kami punya size besar dan likuiditas kami cukup kuat," kata Kusman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement