Rabu 12 Oct 2016 10:49 WIB

15.562 Buyer Hadir dalam ‎Trade Expo Indonesia ke-31

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
 Pengunjung melihat produk yang dipamerkan dalam Trade Expo Indonesia (TEI). ilustrasi   (Republika/ Yasin Habibi)
Pengunjung melihat produk yang dipamerkan dalam Trade Expo Indonesia (TEI). ilustrasi (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan kembali menggelar Trade Expo Indonesia (TEI). Dalam gelaran ke-31 ini, 15.562 buyer hadir untuk bekerja sama dengan produsen Indonesia.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, di tengah perekonomian global yang masih menurun, Pemerintah mencoba mencari pangsa pasar baru selain pasar yang selama ini menjadi tujuan utama. Melalui TEI ke-31 diharapkan makin banyak negara yang‎ melihat potensi produk Indonesia.

"Dengan keberadaan perwakilan dari 120 negara sahabat, kami harap membuat produk ekspor semakin meningkat," kata Enggar dalam pembukaan TEI ke-31, Rabu (12/10).

Enggar menerangkan, dalam TEI Pemerintah bukan hanya mengharapkan adanya kinerja jual beli dalam kegiatan ini. Yang lebih baik adalah hubungan jual beli jangka panjang antara produsen dan pembeli dari negara yang hadir.

Diversifikasi pangsa pasar sejauh ini telah memberikan dampak cukup baik bagi perdagangan di dalam negeri. Sebab, pasar yang selama ini menjadi tujuan ekspor Indonesia masih mengalami kelesuan. 

Meski demikian, Enggar menekankan agar produk yang dihasilkan produk dalam negeri bisa lebih bermutu dan mempunyai daya saing dalam segi harga. Sehingga produk yang dipasarkan tidak kalah dengan produk serupa dari negara lain.

Selain memperluas pangsa pasar produk, diversifikasi yang dilakukan dalam TEI juga dijadikanm ajang produsen dalam negeri untuk mencari sumber bahan baru yang lebih terjangkau. "Jangan hanya terpaku dengan sumber yang sudah ada. Cari yang lebih terjangkau," kata Enggar.

Enggar menuturkan, sejauh ini telah ada komitmen perdagangan dari sejumlah pembeli yang berkomitmen dengan produk Indonesia. Jumlah komitmen ini mencapai Rp 2,4 Triliun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement