Senin 10 Oct 2016 17:49 WIB

Mentan: Sapi Indukan tak Bunting, Dipotong

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Induk sapi dan anaknya (ilustrasi).
Foto: Antara/Musyawir
Induk sapi dan anaknya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah meluncurkan program Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Upsus Siwab)‎. Program ini ditargetkan agar setiap sapi indukan yang ada bisa menghasilkan sapi anakan guna memperbanyak populasi sapi di dalam negeri. Namun, apabila sapi tersebut tidak bunting, maka Mentan meminta untuk dijadikan sapi potong.

"Khusus untuk sapi, ‎ada program untuk sapi indukan wajib bunting. Jadi setiap sapi indukan di seluruh Indonesia kita wajibkan bunting. Kalau nggak bunting kita potong," kata Amran di kantornya, Jakarta, Senin (10/10).

Amran menuturkan, salah satu wilayah yang selama ini sukses dalam hal pertumbuhan populasi sapi adalah Jawa Timur. Provinsi ini mampu menghasilkan 1.050‎ juta ekor dari 1,3 juta sapi indukan yang mendapatkan Inseminasi Buatan (IB).

Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan adanya peningkatan jumlah populasi sapi mencapai 1,4 juta sapi. Pada 2017, Kementan menargetkan ada pertumbuhan populasi mencapai tiga juta sapi. Apalagi pemerintah telah memiliki program untuk IB mencapai empat juta IB.

‎Amran menuturkan, saat ini populasi sapi mencapai 14-15 juta ekor dan 5,6 juta ekor merupakan sapi indukan. Dengan adanya program untuk impor sapi indukan dan program inseminasi buatan, Kementan berharap jumlah populasi sapi akan terus bertambah tanpa mengurangi jumlah kebutuhan sapi konsumsi.

Baca juga: Syarat Impor Sapi untuk Koperasi Peternak Lebih Ringan

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement