Senin 10 Oct 2016 13:31 WIB

Jokowi Sebut Stok Ikan Indonesia Bertambah 2,6 Juta Ton

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nidia Zuraya
Aktivitas pekerja membongkar muat ikan hasil tangkapan nelayan di Tempat Palelangan Ikan (TPI) Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Aktivitas pekerja membongkar muat ikan hasil tangkapan nelayan di Tempat Palelangan Ikan (TPI) Brondong, Lamongan, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokwoi)  mengatakan, upaya pemberantasan pencurian ikan telah mendatangkan hasil nyata bagi Indonesia. Jokowi mengatakan, pemerintah telah menenggelamkan 236 kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia.

Jokowi menjelaskan, tingkat eksploitasi ikan di Indonesia mengalami penurunan hingga 35 persen. "Hasilnya, stok nasional ikan Indonesia telah meningkat menjadi 9,9 juta ton pada 2015 dari hanya 7,3 juta ton pada 2013," kata Jokowi saat membuka Simposium Kejahatan Perikanan Internasional di Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta, Senin (10/10), berdasarkan siaran pers Biro Pers Istana Kepresidenan.

Jokowi menambahkan, usaha nyata pemerintah Indonesia tersebut tidak hanya mampu menurunkan tingkat eksploitasi dan pencurian ikan di perairan Indonesia. Tapi juga mampu menggenjot ekspor produk perikanan sebesar 7,34 persen pada periode Januari-Juni 2016 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Jokowi menegaskan, pemerintah tidak akan berpuas diri dengan pencapaian selama ini terhadap pemberantasan pencurian ikan. Indonesia akan terus belajar dari keberhasilan negara-negara lain dalam upaya penanganan pencurian ikan di perairannya masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement