Sabtu 08 Oct 2016 01:19 WIB

Apindo Bahas Sistem Pemagangan di AS

Rep: rizky jaramaya/ Red: Budi Raharjo
Pekerja menyelesaikan produksi mesin bensin dan etanol tipe TR di Pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Sunter, Jakarta, Senin (9/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja menyelesaikan produksi mesin bensin dan etanol tipe TR di Pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Sunter, Jakarta, Senin (9/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- Para pelaku usaha Indonesia yang diwakili oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengikuti Annual Meeting of Board Member Global Apprenticeships Network (GAN) di White House, Amerika Serikat (AS). Dalam ajang tersebut membahas tentang keberhasilan sistem pemagangan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, pemagangan menjadi krusial dilaksanakan karena Indonesia saat ini hanya mampu menciptakan sekitar 1,3 juta lapangan kerja per tahun. Padahal dalam roadmap perekonomian Apindo, Indonesia perlu menciptakan lapangan kerja berkualitas setidaknya 3 juta per tahun.

"Dengan demikian, pemagangan diharapkan dapat dimanfaatkan para lulusan dunia pendidikan yang belum terserap industri untuk mendapatkan keterampilan yang langsung diinisiasi oleh masing-masing industri sehingga para lulusan tersebut nantinya memiliki keterampilan yang dibutuhkan dunia usaha," ujar Hariyadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/10).

Hariyadi menjelaskan, Apindo mendukung gerakan pemagangan nasional yang diharapkan dapat dideklarasikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Gerakan tersebut merupakan komitmen Indonesia dalam mempersiapkan transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja.

Secara khusus para peserta annual meeting tersebut memberikan sejumlah masukan kepada pemerintah Amerika Serikat untuk meningkatkan peran pemagangan dalam menyiapkan calon tenaga kerja trampil. Diantaranya upaya untuk meyakinkan calon peserta magang dan orang tuanya bahwa magang merupakan salah satu cara yang baik untuk pencapaian karir pekerjaan.

Keberhasilan pemagangan dengan dual-system pendidikan di sekolah dan pelatihan kerja langsung di tempat kerja yang dilakukan Jerman serta praktek pemagangan yang sudah membudaya di Inggris menjadi salah saru referensi masukan ke pemerintah Amerika. Pertemuan yang berlangsung setengah hari tersebut dilanjutkan dengan seminar tentang pemagangan di Hotel Hilton President Suites dengan menampilkan pembicara dari unsur pemerintah, pengusaha, pakar, lembaga-lembaga internasional dan peserta magang.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Apindo Agung Pambudhi menyampaikan bahwa leadership pimpinan tertinggi dari pemerintah yaitu presiden serta para CEO perusahaan sangat menentukan keberhasilan gerakan pemagangan. Dukungan unsur serikat pekerja juga penting, karena beririsan dengan kebijakan ketenagakerjaan maka tidak dapat dihindari untuk mendapatkan dukungan serikat kerja. Faktor keberhasilan pemagangan yakni peran dunia pendidikan dimana kurikulum dan tenaga pengajarnya harus memenuhi kualifikasi yang diperlukan dunia usaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement