REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (7/10) dibuka melemah, dengan turun 0,1 persen atau 5,51 poin ke level 5.403,84. Pelemahan ini telah memasuki hari ketiga perdagangan.
Kepala Analis Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada menjelaskan, sempat bergerak rebound di awal sesi, laju IHSG kembali ditutup melemah 0,21 persen atau 11,30 poin di level 5.409,34 pada akhir perdagangan kemarin.
"Pelemahan terjadi akibat pelaku pasar yang melanjutkan aksi jual setelah IHSG cenderung masih bergerak konsolidasi, dimana mayoritas sektor berada di zona merah kecuali sektor energi dan konsumer yang memimpin penguatan," ujar Reza, Jumat (7/10).
Para investor merespon positif adanya peningkatan Harga Batubara Acuan (HBA) dalam dua bulan terakhir dari 53 dolar AS per mt menjadi 63,93 dolar AS per mt pada September. Lalu, harga batu bara di Newcastle turut meningkat sehingga mencatatkan rekor tertinggi di level 83,6 dolar AS per mt akibat kenaikan permintaan jelang musim dingin.
Adanya sentimen bahwa amnesti pajak telah masuk pasar modal ditanggapi dingin pelaku pasar ditambah dengan laju rupiah yang hanya naik tipis. Sepanjang pergerakan, IHSG melemah dan tidak diikuti laju rupiah yang menguat tipis.
Sementara itu, asing mencatatkan penjualan bersih dari nett buy Rp 937,96 miliar menjadi nett sell Rp 75,04 miliar. "Pada perdagangan hari ini (7/10), IHSG diperkirakan akan berada di level support 5.370-5.389, dan resisten 5.422-5.455," kata Reza.
Pergerakan IHSG, kata Reza, membuka peluang pelemahan lanjutan jika gagal bertahan di area 5.400 serta tidak diiringi oleh kembalinya aksi beli dan berbagai sentimen yang kurang positif.
"Meski juga dapat menawarkan peluang untuk masuk dengan memanfaatkan pelemahan yang terjadi, laju IHSG kami pergerakan akan cenderung bergerak sideways sambil mencermati sentimen yang ada," katanya.