Rabu 28 Sep 2016 13:39 WIB

JK Sebut Kurs Rupiah Ikut Terangkat karena Amnesti Pajak

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Seorang karyawati menghitung uang Rupiah pecahan seratus ribu disalah satu tempat penukaran uang di Jakarta Pusat.  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang karyawati menghitung uang Rupiah pecahan seratus ribu disalah satu tempat penukaran uang di Jakarta Pusat. (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terus menguat dan bergerak di kisaran Rp 12.900 per dolar AS. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), penguatan nilai tukar rupiah inipun dipengaruhi oleh kebijakan tax amnesty atau pengampunan pajak yang tengah berjalan.

"Rupiah itu turun naik kepada dolar AS, tergantung bisa rupiah kuat, bisa dolar melemah. Pada dewasa ini tentu karena melihat potensi-potensi daripada tax amnesty cukup baik maka tentu rupiah menguat. Antara lain karena itu," kata JK di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (28/9).

Dengan semakin menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, JK menilai perekonomian Indonesia bisa lebih stabil pada masa mendatang. "Dan ekonomi kita artinya bisa stabil pada masa akan datang," kata dia.

Dana dari hasil pengampunan pajak yang sudah masuk ke kas negara per Selasa (27/9) kemarin telah menyentuh angka Rp 65,9 triliun. Wakil Presiden JK pun optimistis pemerintah dapat mencapai target dari amnesti pajak.

Baca juga: Wapres Prediksi Tebusan Amnesti Pajak Capai Rp 80 Triliun di Periode I

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement