Rabu 28 Sep 2016 10:58 WIB

BSM Gandeng Pertamina Sosialisasi Literasi Keuangan Syariah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Perbankan syariah.
Foto: dok. Republika
Perbankan syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Syariah (BSM) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman bersama PT Pertamina (Persero), dalam rangka meningkatkan peran perbankan syariah melalui kerja sama penggunaan jasa dan produk perbankan berdasarkan prinsip syariah. 

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman dan Direktur Utama BSM Agus Sudiarto. Nota kesepahaman tersebut mencakup pemanfaatan produk dana seperti tabungan mudharabah, giro wadiah institusi, dan deposito serta produk pembiayaan termasuk ditujukan kepada karyawan Pertamina seperti kepemilikan rumah, cicil emas, gadai emas, serta kendaraan bermotor.

"Kami berterima kasih diberikan kesempatan memberikan layanan sekaligus solusi transaksi keuangan syariah bagi Pertamina dan jajaran pegawainya” ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/9).

Mengawali kerja sama, BSM dan Pertamina akan menyelenggarakan program literasi perbankan syariah berupa seminar Sosialisasi Perbankan Syariah dengan tema "Berkah Ber-bank Syariah untuk Hidup Lebih Bersih dan Bermakna” bagi seluruh jajaran pegawai Pertamina di kantor pusat Pertamina. Saat ini BSM tengah fokus menyosialisasikan dan memasarkan penjualan lima produk utama di segmen ritel yakni Tabungan Mabrur Junior dan Tabungan BSM, Gadai & Cicil Emas, Pembiayaan Usaha Mikro & Serbaguna Mikro, Pembiayaan Griya dan Pembiayaan Pensiunan.

“Ada banyak pilihan produk dan layanan syariah yang dapat menjadi pilihan bagi seluruh pegawai Pertamina" kata Agus.

BSM memiliki aset terbesar dimana sampai dengan Agustus 2016 tercatat Rp 73,6 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) BSM mencapai Rp 65,3 triliun dan Pembiayaan Rp 53 triliun.

BSM memiliki 767 kantor cabang di seluruh Indonesia dan didukung oleh ATM BSM dan Mandiri Group, BSM merupakan bank syariah yang memiliki jaringan terluas di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengatakan, keikutsertaan Pertamina dalam perbankan syariah ini sebagai bagian dari upaya mendorong peran bank syariah di tengah melambatnya ekonomi global. Pertamina menilai BSM tergolong baik dari aspek permodalan, rentabilitas, likuiditas, aset produktif yang bisa dilihat dari Laporan Keuangan.

Arief menambahkan kerja sama ini juga menjadi bagian dari program Breakthrough Project Corporate (BTP) Cash Management di Pertamina. “BTP ini merupakan tahap ke- III di mana  tujuannya untuk meningkatkan kinerja keuangan dan meningkatkan pengelolaan risiko keuangan, antara lain mitigasi risiko melalui diversifikasi penempatan dana perusahaan,” ujar Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement