Selasa 27 Sep 2016 18:55 WIB

LPS Jamin Rp 4.500 Triliun Uang Masyarakat di Bank

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Budi Raharjo
Pekerja melakukan aktifitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja melakukan aktifitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengajak masyarakat tidak ragu menyimpan uangnya di bank. Senior Executive Vice President LPS Suharno Eliandy menilai, sumbangsih yang dilakukan masyarakat dengan menyimpan uangnya di bank akan mendukung kemajuan perekonomian Indonesia, mengingat banyak pembiayaan yang digelontorkan perbankan berasal dari simpanan masyarakat.

"Kalau ada uang taruh di bank sekecil apapun, dia sudah berperan aktif membangun negeri. Dengan menabung, dia sudah membangun negeri," ujarnya dalam Media Gathering bertajuk "Menumbuhkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Lembaga Perbankan Lokal" di RM Ayam Taliwang H Murad, Kota Mataram, NTB, Selasa (27/9).

LPS, ia katakan, terus menyuarakan sosialisasi kepada masyarakat terkait hal ini. LPS memberi jaminan masyarakat yang menyimpan uangnya di perbankan. "Rp 4.500 triliun uang masyarakat di perbankan, itu yang harus dijaga LPS supaya masyarakat percaya uangnya aman," ungkapnya kepada 30 wartawan lokal.

Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) NTB Yanuar Alfan mendukung penuh peran dan fungsi LPS dalam memajukan perbankan nasional. "Peran LPS menumbuhkembangkan kepada kami, perbankan lokal," paparnya. 

Kendati begitu, ia menilai, ketiadaan kantor cabang LPS di daerah menghambat sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat dalam menaruh kepercayaan terhadap perbankan. Ia menceritakan, pernah ada nasabahnya yang secara tiba-tiba menarik dananya lantaran rayuan oknum bank umum yang mengatakan LPS tidak memberikan jaminan pada BPR.

"Kami telusuri kenapa mereka tarik dana, ternyata ada beberapa oknum bank umum, mereka menyatakan kepada deposan kami bahwa penempatan deposito dan tabungan di BPR tidak dijamin LPS. Ini mungkin karena kurang sosialisasi," lanjutnya. 

Moderator acara yang juga Kepala Newsroom Republika Elba Damhuri menyampaikan betapa pentingnya peranan perbankan dalam mendukung kemajuan suatu bangsa. Dalam industri perbankan, faktor kepercayaan menjadi kunci utama bagi nasabah. "Kepercayaan nomor satu, seperti hubungan manusia," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement