Kamis 22 Sep 2016 17:32 WIB

Muhammadiyah Dinilai Perlu Manfaatkan Pasar Modal

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat keagamaan terbesar perlu memanfaatkan instrumen pasar modal untuk sarana investasi. Instrumen yang dapat dimanfaatkan antara lain sukuk, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana syariah berbasis sukuk, efek beragun aset syariah, maupun dana investasi real estate syariah.

"Kegiatan ekonomi Muhammadiyah, harus sesuai dengan keagamaan Muhammadiyah. Di sini yang ditekankan yakni Muhammadiyah tidak boleh terlibat dalam bisnis bersifat riba, gharar, dan maysir," ujar Anwar di Jakarta, Kamis (22/9).

Ke depan, Muhammadiyah akan menyiapkan dewan pengawas syariah dan juga sumber daya manusia yang mumpuni di bidang finansial. Anwar mengakui bahwa, Muhammadiyah memiliki potensi ekonomi dan bisnis yang cukup besar, sehingga perlu pengelolaan dana yang baik serta sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Anwar menjelaskan, sebagian besar dana Muhammadiyah ditempatkan di giro yakni 42,36 persen, tabungan 24,02 persen, dan deposito 33,72 persen. Struktur penempatan ini dinilai belum menguntungkan, oleh karena itu perlu pengembangan pendanaan yang dapat diperoleh melalui penerbitan instrumen pasar modal syariah.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mengenai pasar modal syariah, Muhammadiyah telah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan knowledge sharing. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inisiasi awal bagi Muhammadiyah untuk dapat memanfaatkan pasar modal syariah sebagai sarana pendanaan dan investasi.

 

Sementara itu, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK Sarjito mengatakan, perbankan syariiah masih memiliki pangsa pasar yang relatif kecil yakni berada di bawah enam persen. Industri perbankan syariah di Indonesia masih kecil karena idealismenya masih belum tumbuh. Menurut Sarjito, dengan konversinya Bank BPD Aceh ke bank syariah memang dapat menjadi penolong namun belum signifikan. "Aset perbankan syariah bisa lompat dari lima persen. Itu pun (berubah) jadi lima koma," kata Sarjito.

‪Sarjito mengatakan ada satu cara yang bisa digunakan untuk menggenjot pertumbuhan pangsa pasar bank syariah, yaitu melalui organisasi Islam, seperti Muhammadiyah yang dapat berkomitmen untuk menaruh dananya di perbankan syariah. Menurutnya, apabila  umat Islam punya komitmen dan paham agama dengan baik, dan bisa investasi sesuai dengan syariah maka industri perbankan syariah akan tumbuh pesat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement