REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Institut Demokratisasi melalui Sains dan Teknologi, Ilham Akbar Habibie menilai kesadaran Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk melakukan inovasi dalam menjalankan usahanya masih minim. Putra Presiden RI ke-3 B.J. Habibie itu berpendapat, kesadaran berinovasi bagi para pelaku UKM harus segera dibangun dan diperkuat agar mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat di masa mendatang.
"Kesadaran pelaku UKM untuk berinovasi masih sangat kecil, padahal untuk bisa bersaing di pasar justru harus menggunakan cara ini," ujar Ilham saat ditemui di gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta, Rabu (21/9).
Kurangnya minat berinovasi tersebut menurut Ilham disebabkan rendahnya pemahaman terhadap tiga landasan utama dalam inovasi, yaitu teknologi, talenta, dan toleransi.
"Kalau yang saya perhatikan utamanya adalah teknologi, banyak pelaku UKM yang kurang mengikuti perkembangan teknologi, bahkan tidak memahami fungsinya," kata Ilham.
Oleh sebab itu, khusus untuk aspek teknologi, Ilham mengimbau kepada para pelaku UKM agar lebih terbuka terhadap perkembangan teknologi.
"Meskipun kita belum bisa membuat perangkat teknologi tapi paling tidak jadi pengguna yang baik. Membaca keinginan pasar, ide, semua dari teknologi," ujarnya.
Jika inovasi berhasil dilakukan maka diharapkan para pelaku UKM tidak hanya mampu mendapat keuntungan ekonomi, namun juga bisa menjadi contoh bagi UKM-UKM lain agar bisa maju dan berkembang.